BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Kamis, 17 November 2011

Alex (bayan)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Alex
Lahir 1976
Mati 6 September 2007
Universitas Brandeis
Waltham, Massachusetts, Amerika Serikat, (mati tiba-tiba karena arterosklerosis)
Dikenal untuk Bayan yang dapat berbicara
Alex (1976 - 6 September 2007[1]) adalah Bayan Abu-abu Afrika berusia tiga puluh tahun (1977-2007) yang merupakan bahan eksperimen psikolog hewan Irene Pepperberg, yang pada awalnya dilaksanakan di Universitas Arizona dan kemudian di Universitas Harvard dan Universitas Brandeis. Pepperberg membeli Alex di toko hewan peliharaan reguler saat masih berusia satu tahun.[2] Nama Alex merupakan akronim dari Avian Learning EXperiment (Eksperimen Pendidikan Unggas).[3]
Sebelum Pepperberg bereksperimen dengan Alex, burung dipercaya secara luas dalam komunitas ilmiah bahwa burung tidak cukup cerdas dan hanya dapat menggunakan kata-kata untuk berekspresi, namun kemampuan Alex mengindikasikan bahwa burung dapat mungkin untuk memberi tanggapan dalam level dasar dan menggunakan kata-kata secara kreatif.[4] Pepperberg menulis bahwa kecerdasan Alex rata-rata sama dengan lumba-lumba dan kera besar.[5] Dia juga menjelaskan bahwa Alex memiliki kecerdasan seperti pada manusia berusia lima tahun[3] dan tidak dapat mencapai potensinya secara penuh hingga dia mati.[6] Pepperberg mengatakan bahwa burung tersebut memiliki tingkat emosional seperti pada manusia yang berusia dua tahun hingga kematiannya.[7]
Kematian Alex terjadi tiba-tiba; karena rata-rata rentang kehidupan bayan abu-abu Afrika adalah lima puluh tahun.[8][6] Dia tempak sehat pada hari sebelumnya, dan telah ditemukan mati pada pagi berikutnya.[1] Menurut kabar media cetak yang diterbikan Alex Foundation, "Alex menunjukkan kesehatan sempurna pada minggu-minggu ini selama dua minggu [semelum kematiannya]. Menurut dokter hewan yang melakukan nekropsi, tidak terdapat penyebab jelas mengenai kematiannya."[1][3] Menurut Pepperberg, kehilangan Alex tidak akan menghenatikan riset tersebut namun menyebabkan riset tersebut mengalami kemunduran besar.[3] Laboratorium tersebut memiliki dua burung lainnya, namun kemampuan mereka tidak sebanding dengan Alex.[3]
Pada 4 Oktober 2007, Alex Foundation mengumumkan hasil Patologi: "Alex mati tiba-tiba. Dia mengalami malapetaka tak terduga karena berkaitan dengan arterosklerosis ("pemampatan pembuluh arteri"). Hal tersebut seperti arhyitmia fatal, serangan jantung, atau stroke, yang menyababkannya mati tiba-tiba tanpa mengalami penderitaan. Tidak ada cara untuk memprediksi kematiannya. Seluruh tes yang dilakukan, termasuk tes terhadap tingkat kolesterol dan tingkat asper, kembali normal lebih awal minggu itu. Kematiannya tidak dapat dihubungkan dengan pola makan dan usianya saat itu; para veterinarian mengatakan bahwa Pepperberg mengetahui kejadian serupa juga terjadi pada burung yang masih muda (usia <10 tahun) karena pola makan yang sehat. Yang paling mungkin, penyakit genetik atau semacam radang level rendah (dapat dideteksi pada unggas) bahwa hal tersebut berhubungan dengan penyakit jantung yang wajar terjadi pada manusia."

Kemampuan

Pepperberg, mendaftar semua kemampuan Alex pada tahun 1999, dan mengatakan bahwa hewan tersebut dapat mengenali lima puluh obyek berbeda dan mengenali angka lebih dari enam; dan bahwa dia dapat membedakan tujuh warna dan lima bentuk benda, dan mengerti konsep "lebih besar", "lebih kecil", "sama", dan "berbeda," dan dia juga mengerti "di atas" dan "di bawah".[2] Alex mampu mengingat kosa kata sekitar 150 kata,[9] namun dengan pengecualian dalam hal itu bahwa dia dapat mengerti apa yang dikatakannya. Sebagai contoh, saat Alex menunjukkan sebuah obyek dan ditanyai tentang bentuk, warna, atau material, dia dapat menunjukkanya dengan benar. Saat ditanya perbedaan antara dua obyek, dia juga menjawabnya, dan jika tidak terdapat perbedaan antara obyek tersebut, dia mengatakan “tidak ada.” Saat dia kelelahan, dia akan mengatakan “Saya akan pergi,” dan jika para peneliti ditunjukkan dengan kekeliruan, Alex mencoba mengatakan, “Maaf.” Jika dia mengatakan “Ingin pisang”, namun diberi kacang, dia tetap diam, dan meminta pisang lagi, atau mengambil kacang tersebut dan melemparkannya ke para peneliti. Saat diberi pertanyaan dalam konteks penelitian, dia memberikan jawaban yang tepat kira-kira 80 persen saat itu.[10]
Persiapan riset juga menunjukkan indikasi bahwa Alex memahami konsep dalam memasangkan lebih dari empat bola biru dari wol dalam keranjang menuju empat notasi pada piano. Dr. Pepperberg juga melatihnya untuk mengenali angka Arab “4” seperi “empat.”
Pada bulan Juli 2005, Pepperberg menyatakan bahwa Alex memahami konsep angka nol.[11]
Dr. Pepperberg menlatih burung tersebut untuk mengenali fonem Inggris, dengan harapan bahwa dia dapat secara konseptual menghubungan kata dengan tulisan bahasa Inggris dengan kata yang dibacakan.[12] Dia dapat mengenali suara yang berasal dari kombinasi dua huruf seperti SH dan OR.[12]

Kritik

Sebagian komunitas ilmuan sangat skeptis dengan penemuan Pepperberg, mereka munuduh Alex dalam penggunaan bahasa seperti kondisi dipaksakan.[3] Titik kritikan kasus Clever Hans, seekor kuda yang dapat menghitung, namun yang pada kenyatannya harus memerlukan isyarat yang sulit dilepaskan dari pelatihnya.[2] Dalam kesus lain, Nim Chimpsky, seekor simpanse yang dinamani menurut Noam Chomsky, yang berpikir untuk menggunakan bahasa namun dengan harus meniru pengajarnya.[2] Dr. Herbert Terrace, yang bekerja dengan Nim Chimpsky, mengatakan dia berpikir Alex dapat tampil dengan menghafal daripada menggunakan bahasa; dia menyebut respon yang dilakukan Alex sebagai suatu "penampilan diskriminatif kompleks."[2]

" Berhenti berkotek !! " kata burung "Kung Fu" kepada temannya

Ini gambar luar biasa menunjukkan bagaimana percintaan antara dua burung gereja tiba-tiba berakhir saat burung yang laki-laki kasar mengambil masalah,ia menjepit paruh burung betinanya karena dianggap ribut.
Dibungkam : Tampak burung jantan sedang menjepit burung betina .
Dinner time: Two sparrows squabble over food in Schmidli's garden in Switzerland

Bertengkar : Burung lain sedang bertengkar di halaman Schmidli .

Foto-Foto burung hasil tangkapan Schmidli adalah kebetulan yang sangat luar biasa. Halaman rumah Schimidli memang sering dikunjungi burung-burung sebagai tempat peristirahatan.

Foto-foto ini merupakan hasil jepret dari kamera Schimidli yang telah diberi hak cipta.

Schimidli mengatakan dia hanya berusaha fotografi burung selama satu tahun: "Aku melihat beberapa pertemuan besar antara burung-burung. Aku punya perasaan bahwa ada beberapa hal yang terjadi terlalu cepat untuk mata manusia, jadi aku memutuskan untuk melihat lebih dekat dengan kamera. "

Ayam Ini 'Merasa' Dirinya Penguin

Ayam Mumble berjalan tegak seperti penguin, perilaku berbeda dengan sesama ayam lainnya


Seekor ayam di China tak seperti ayam biasa. Ia berjalan tegak seperti penguin.

Sebuah koran lokal Jiangsu mempopulerkan ayam aneh ini dengan nama Mumble -- karakter penguin yang tak bisa menyanyi tapi jago menari di Fim kartun 'Happy Feet'.

Tak hanya fisik yang mirip penghuni kutub, perilaku ayam Mumble juga tak seperti rekan-rekannya, sesama ayam.

Dia tidak menggunakan dua cakarnya untuk mengais tanah. Mumble juga tidak berkokok.

http://2.bp.blogspot.com/_oQGx3yTv_Ss/TFfSVXl3u7I/AAAAAAAABbQ/rEIVAajiiEg/s1600/birds_with_vivid_640_02.jpg
http://1.bp.blogspot.com/_oQGx3yTv_Ss/TFfSUzUgXiI/AAAAAAAABbI/0f27zlMP3OI/s1600/birds_with_vivid_640_03.jpg
http://4.bp.blogspot.com/_oQGx3yTv_Ss/TFfSURudnZI/AAAAAAAABbA/LuDQ4479GxE/s1600/birds_with_vivid_640_04.jpg

Sang pemilik, Lu Xi mengatakan, keunikan fisik Mumble adalah pada sayapnya yang kecil. Sayap itu tetap menempel di badannya yang tegak lurus saat berjalan.

"Mungkin karena itu dia tidak bisa terbang," kata Lu Xi seperti dimuat situs media, Orange.co.uk.

Lu Xi mengaku tak masalah ayam uniknya diberi nama Mumble. Meski ia mengaku belum pernah menonton 'Happy Feet'.

"Meski, ayam saya tidak bisa menari, dia juga tak bisa berenang."

Seluruh keluarga, kata Lu, menyukai Mumble. "Mumble pasti juga senang. Kami memutuskan untuk memelihara ketimbang memasaknya."

Mengapa burung pelatuk tidak sakit kepala ketika mematuk ?



Pertanyaan ini lumayan juga, terutama mengingat bahwa kita manusia sering mengalami migren akibat berulang kali mengangguk-anggukkan kepala dengan keras ke depan dan ke belakang.

Untungnya, bagi burung pelatuk, seluruh badan mereka dirancang untuk mematuk tanpa harus merasa sakit. Meski ciri anatomis dari berbagai spesies burung pelatuk berbeda-beda, semuanya memiliki tengkorak yang luar biasa tebal. Tetapi, spesies yang paling sering mematuk memiliki keunggulan khusus : tengkorak mereka bengkok ke arah dalam pada pangkal paruh sebelah atas. Dengan demikian tengkorak mereka tidak melekat ke paruh. Meski paruh mereka bisa menahan pukulan yang terjadi terus menerus, pemisahan antara paruh dengan tengkorak itu berfungsi sebagai peredam kejut alamiah.

Sebenarnya, paruh burung pelatuk tidaklah serapuh kelihatannya. Ya, ujung paruh itu sempit, tetapi dasarnya luas dan sangat kokoh; ujungnya yang runcing berfungsi sebagai pahat. Kalaupun ada sesuatu yang berbahaya bagi pelatuk, bahayanya adalah serpihan kayu yang beterbangan di udara, tetapi alam juga sudah mengatasi masalah ini. Lubang hidung burung pelatuk begitu sempit sehingga serpihan-serpihan yang beterbangan itu tidak akan masuk dan mendarat di hidung mereka.

Tentang Burung Hantu Salju



Burung yang penampilannya seperti hantu ini namanya adalah burung hantu , salah satu jenisnya adalah burung salju hantu .

Burung hantu salju ini biasanya memiliki bulu berwarna putih yang identik dengan daerah asalnya yang berasal dari daerah kutub Artik

Burung hantu salju adalah pemangsa kejam yang sebelum menyerang mangsanya ia bertengger ditempat tinggi dahulu dan mengidentifikasi mangsanya . Burung hantu salju memiliki penglihatan tajam dan pendengaran yang kuat, yang dapat membantu mereka menemukan mangsa yang tak terlihat di bawah vegetasi tebal atau tertutup salju. Burung-burung hantu tangkas merebut

Burung purba Andalgarlornis

Sebuah penelitian baru mengungkapkan burung raksasa pemakan daging ( karnivora ) , Dengan berat 40,8 kilogram dan tinggi tiga meter, burung yang hidup di Amerika selatan ini membunuh mangsanya dengan sekali pukul dengan menggunakan tulang kepala dan paruhnya.

Burung ini meluncurkan serangan presisi pada mangsa mereka sebelum mundur dan kemudian menyerang lagi.

Tampak tulang Andalgarlornis yang kuat dan besar .

Meski tidak bisa terbang seperti anggota keluarga burung yang lain, gambaran tentang Andalgalornis dari keluarga besar Phorusrhacids itu tetap menyeramkan. Bukan hanya karena kepalanya yang sebesar kepala kuda dan paruhnya yang besar dan tajam, tetapi juga karena pukulan kepala dan paruhnya mematikan. Paruhnya yang mirip paruh burung elang ini setajam kapak .


Burung-burung, bagian dari keluarga Phorusrhacidae / Phorusrhacids, diperkirakan telah meninggal di sekitar tahun 2.5million lalu.

Penelitian ini didanai oleh US National Science Foundation, Research Australia Council, Australia dan Pasifik Science Foundation dan Dana Nasional untuk Penelitian Ilmiah dan Teknologi Argentina.


Top Predator : Andalgarlornis yang mampu berjalan pada kecepatan hingga 30 m/jam dan bisa membelah tengkorak binatang yang lebih kecil dengan paruh mereka .


Nenek moyang burung-burung raksasa seperti Andalgalornis mulai menguasai Amerika Selatan kira-kira 60 juta tahun yang lalu dan berevolusi menjadi paling tidak 18 jenis. Pada

Burung

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
?Burung
Rentang fosil: Dahulu Jurassic - Sekarang
Superb Fairy-wren, Malurus cyaneus, juvenile
Superb Fairy-wren, Malurus cyaneus, juvenile
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Upafilum: Vertebrata
(tidak termasuk) Archosauria
Kelas: Aves
Linnaeus, 1758
Burung gelatik batu Eropa, Parus major.
Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx.
Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari burung kolibri yang kecil mungil hingga burung unta, yang lebih tinggi dari orang. Diperkirakan terdapat sekitar 8.800 – 10.200 spesies burung di seluruh